Naik bis lagi menuju
Banten Lama untuk menunaikan shalat zuhur berjamaah. Dari tempat parkir bis ke
mesjid melewati ratusan pedagang tetapi pembelinya boleh dibilang nggak ada.
Ada yang bilang karena hari Sabtu, kalau Minggu Banten Lama dipenuhi pengunjung
dan peziarah.
Sehabis menitipkan alas
kaki secara kolektif kami menuju tempat berwudhu, airnya sejuk banget serasanya
ingin berlama-lama berwudhu kalau perlu mandi sekalian.
Di dalam mesjid ternyata
panas banget apalagi kami nggak tahu cara menyalakan kipas anginnya, sebetulnya
shalatnya pingin ngebut, tetapi nggak bisa soalnya berjamaah. Tubuhku mulai berpeluh.
Setelah selesai pak imam
bilang, “Sekali lagi ya, sekalian ashar”, artinya bertambah lagi nih keringat.
Setelah selesai, kami keluar
mencari udara dingin, paling nggak lebih dingin daripada di mesjid, terdengar
ucapan syukur, “Alhamdulillah”, suara Aji, “Tadi gue pikir cuma gue yang
shalatnya kepanasan, gue pikir karena gue banyak dosa, syukur deh kalau gitu
ternyata elo juga pada kepanasan”.
![]() |
With Fida Debby, Titoet Hastuti, Marhaendra Atmo Idris, Tri Taroreh and Chormen Omen.
|
Kami menuju kaki menara
untuk berfoto, aku di bagian depan duduk di lantai yang panas banget sudah
kayak ikan asin dijemur, nggak apa-apa yang penting bergaya.
Dari puncak menara kita
bisa melihat laut Jawa, kami tidak naik menara karena harus gantian berhubung
tangganya sempit banget kita tidak bisa berpapasan dengan yang turun.
Ketika aku kebelet
pipis, aku didatangi Iwan, “Men, punya duit kecil nggak? Gue pingin kencing”.
“Gue nggak punya, gue juga
lagi kepingin kencing, itu ada Heppy, coba kita minta Heppy”.
“Men, ada nih!”, Iwan memberi laporan.
Akhirnya kami bernafas
legah, bisa pipis.
![]() |
[Attachment(s) from Andy Masrie included below]
Engga boleh liat pohon dikit dah lupa daratan...... (Heppy "Uang Gobang" Indrayati)
|
Menuju bis Heppy dikuntit
terus oleh anak-anak kecil, sambil berkata, “Minta dong bu …, minta dong bu”.
Kawan-kawan pada keheranan
kok hanya Heppy yang dikuntit, “Heppy, kok elo diikutin terus sama anak kecil”.
“Ini gara-gara Chormen
sama Iwan tadi mereka minta duit receh untuk ke toilet”.
Itulah teman kami Heppy,
kawan yang baik hati di mata kami, namun di mata anak-anak kecil, mereka melihat Heppy
sama aja melihat uang gobang.
No comments:
Post a Comment